Thursday, July 22, 2010

Sahabat

Ini tentangmu Sahabat…
Rasa syukur tak henti ku ucap pada-Nya…
Karena disini kutemukan engkau…
Sahabat terbaik…
Nikmat tidak selalu berbentuk
Rizki yang banyak
Harta yang melimpah
Kesehatan yang prima
Rumah yang mewah
Pacar yang cantik
Namun mengenal dan bisa menjadi bagian darimu
Itu pun nikmat yang tak terhingga…
Yang Allah berikan untuk ku…

Kuceritakan semua tentang mu…Sahabat
Ketika semua orang tertawa dalam sedih ku…
Hanya kau yang menghibur ku
Dan membawa gelak tawa dlm sedih ku…
Ketika semua orang tak peduli dng keadaan ku..
Tangan malaikatmu menolong ku…
Membawa seberkas sinar…tulus…menuntun ku dalam gelap
Ketika semua orang hanya tahu suka ku…dan pergi ketika duka menghadang…
Engkau tak pernah pergi dlm berbagai keadaan, entah suka…maupun duka…
Ketika semua orang tak mau mendengar masalah ku…
Kau menjadi pendengar terbaik…
Dengan solusi mu…semua masalahku selesai…sahabat.

Kukisahkan ini…sebagai tanda, kau…sahabat terbaikku…
Jika esok waktu tak memihak…kau kan selalu dlm
Benak, ingatan dan hatiku…tak kan putus, walau jarak jauh memisah
Dan ketika rambut ini berubah…putih…kau tetap dalam ingatan
Karna kau tak sekedar sahabat…namun kau bagian dari keluargaku…kau saudaraku
Kau kan selalu ku banggkan pada penerusku…
Jika kelak aku tak sendiri lagi…
Karena kau sahabat terbaik dan sahabat sejatiku…
Kini ku ucap terima kasih padamu…karena kau telah menjadi sahabat terbaikku…

Pontianak, 19 Juni 2009
Kupersembahkan untukmu Sahabat terbaikku

Friday, June 25, 2010

Dilema Trigonometri

Seharusnya cintaku 180º lurus kearahmu…
Tak bercabang dan menimbulkan tiga sudut di hatiku…
Seharusnya absis hatiku dan ordinat hatimu
Berkordinat pada satu titik yang sama
Tak menyimpang…tagak lurus kearah hatimu…


Kini misbah trigonometri menghadapku
Dimana tiga cinta yang di timbulkan
Memburu dan mendera setiap saat
Andai di kuadran satu hatimu bersemayam namaku
Dimana cinta pada celah-celah hatimu
Positif kearah hatiku…
Mungkin dilema trigonometri takkan singah disini…
Dihatiku…


Sebenarnya citaku bagai tangen 90º padamu…
Tak terdevinisikan dan tak terulis di bidang cartesius
Sebenarnya cintaku…
Tak pernah bertlanslasi… padamu
Selalu tetap…kearah hatimu
Andai saja hipotenusa rasamu…
Menancap di hatiku terikat…terkunci…
Sebagai tanda abadinya…
Cintamu untukku…
Mungkin Dilema trigonometri tak ada dihatiku…

Bogor, 29 Juli 2006

Ikatan Ion Cinta

Aku tak mengerti dengan reaksi dihatiku
Semua proton, neutron dan elektron wajahmu berkumpul
Menjadi atom di kepalaku …
Hanya satu atom di kepalaku …
Di mana isotop, isobar dan isoton yang ada
Semua sama …
Mempunyai nomer atom sama untukmu
Mempunyai nomer massa sama untukmu
Mempunyai netron yang sama untukmu
Kau tahu cintaku padamu …
Lebih besar dari Bilangan Avogardo…

Aku semakin gelisah…
Ketika kulit elektron dalam ingatanku sama
Dimana dalam setiap kulit ingatanku terlukis namamu
Dinda…Dinda…dan Dinda
Ketika kation mataku beradu
Dengan kerling anion matamu
Degup jantung dihatiku semakin memburu
Membentuk satu ikatan ion cinta
Di hatiku…
Harus kau tahu…
Cintaku padamu
Melebihi jumlah maksimal Elektron Valensi…

Kini aku sedikit mengerti
Ketika Hukum Lavoisier berlaku dihatiku
Dimana cinta di awal dan cinta di akhir hayatku
Selalu sama…yaitu untukmu
Aku semakin mengerti ketika Hukum Proust kulakukan
Dimana cinta dalam senyawa hatiku
Selalu tetap…untukmu dan tak berubah untuk yang lain
Kau tahu … cintaku padamu
Melebihi standarisasi Volume Molar

Kini aku sadar… apa yang terjadi di hatiku
Ketika semua reaksi kimia bercampur di hatiku
Itu adalah untukmu …
Dan ketika ikatan ion semakin jelas kulihat
Senyum cerah pasti kulukis untukmu
Kau tahu Cin+ berikatan dengan Ta-
Menjadi Cinta…Cinta untukmu…

Bogor, 5 Mei 2006