Friday, August 29, 2014

Sepenggal Jika

Jika rangkaian lara datang menghujam
Hingga aku rapuh dan mengaduh
Maka kamu adalah derai hujan yang ajaib
Karna hadirmu mereka hilang menjauh pergi hingga ku temui asa

Jika untaian gelisah hadir menyergap
Hingga ku dipeluk lampau dalam pekat yang gelap
Maka kamu adalah pijar istimewa yang tak lelah menderang
Karena dengan ketulusan mu mereka mengkarat tenggelam karam hingga ku temui arah

Jika runtutan sepi bersua dikala kesendirian panjang yang dingin dan hampa
Maka kamu adalah simfoni merdu yang menemani
Karena dengan sosok mu aku seolah berteman seratus tawa, seribu bahagia dan sejuta ceria hingga ku temui rasa

Kau tahu...
Mengenal mu adalah anugrah untuk ku.
Trigonometri Cinta 



Rinduku padamu bagai
tangen 90 derajat
Tak terdefinisi dibidang
kartesius
Karna bagiku devinisi yang real adalah Pertemuan dengan mu

Sayangku padamu bagai
fungsi trigonometri
dikuadran satu
Dimana semua rasa yang ada selalu positif kearah
hatimu
Tak ada yang negatif sehingga dapat menyebabkan bilangan
rasa yang komplexs
padamu
Kau tahu rasa ini tak mungkin imajiner
untukmu
Selalu real karna kau mengisi setiap rongga di hatiku

Kau tahu sinus kuadrat
alfa hatiku ditambah
cosinus kuadrat alfa
pikiranku selalu
menghasilkan satu hati
yg ada dipikiranku...
Yaitu kamu.

Kamu tahu serumit apa pun trigonometri bagi ku
namun tak membuat hatiku rumit untuk mu
karna kau kebahagiaan setiap detik ku
Selaksa Makna Untuk Sahabat

Sahabat...

Tahu kah? Aku begitu beruntung

Ketika semua orang menjauh

Ketika semua orang acuh
dan tak mendengar keluh saat ku rapuh

Aku masih menemukan mu...

Tersenyum padaku dan berkata
"aku tetap bersama mu, ingat masalah mu ada di ujung sana
dan begitu pula solusinya ada di ujung yang sama"

Sahabat...

Aku ingat, semua yang terlewat masih jelas terlihat

Walau terkadang bias-bias indah tak menunggu di ujung waktu

Namun tahukah?

Semua terjadi seolah kemarin sore

Dimana aku dan kamu duduk di bangku taman itu

Membicarakan kisah masa depan
"Aku ingin suatu hari nanti kita duduk di meja yang sama...
Membangun mimpi yang sama menuju kesuksesan yang sama"

Sahabat...

Selaksa makna yang kau buat seolah tak cukup untuk ku

Aku ingin terus menulis

Aku ingin terus melukis

Bila perlu aku ingin terus mengais

Semua kisah yang pernah, akan
dan nanti kita jalani bersama

Ya, bersama...

Hingga kita tak tahu di mana ujung waktu itu

Karna kau sahabat sejatiku

Sahabat sejatiku

Thursday, July 22, 2010

Sahabat

Ini tentangmu Sahabat…
Rasa syukur tak henti ku ucap pada-Nya…
Karena disini kutemukan engkau…
Sahabat terbaik…
Nikmat tidak selalu berbentuk
Rizki yang banyak
Harta yang melimpah
Kesehatan yang prima
Rumah yang mewah
Pacar yang cantik
Namun mengenal dan bisa menjadi bagian darimu
Itu pun nikmat yang tak terhingga…
Yang Allah berikan untuk ku…

Kuceritakan semua tentang mu…Sahabat
Ketika semua orang tertawa dalam sedih ku…
Hanya kau yang menghibur ku
Dan membawa gelak tawa dlm sedih ku…
Ketika semua orang tak peduli dng keadaan ku..
Tangan malaikatmu menolong ku…
Membawa seberkas sinar…tulus…menuntun ku dalam gelap
Ketika semua orang hanya tahu suka ku…dan pergi ketika duka menghadang…
Engkau tak pernah pergi dlm berbagai keadaan, entah suka…maupun duka…
Ketika semua orang tak mau mendengar masalah ku…
Kau menjadi pendengar terbaik…
Dengan solusi mu…semua masalahku selesai…sahabat.

Kukisahkan ini…sebagai tanda, kau…sahabat terbaikku…
Jika esok waktu tak memihak…kau kan selalu dlm
Benak, ingatan dan hatiku…tak kan putus, walau jarak jauh memisah
Dan ketika rambut ini berubah…putih…kau tetap dalam ingatan
Karna kau tak sekedar sahabat…namun kau bagian dari keluargaku…kau saudaraku
Kau kan selalu ku banggkan pada penerusku…
Jika kelak aku tak sendiri lagi…
Karena kau sahabat terbaik dan sahabat sejatiku…
Kini ku ucap terima kasih padamu…karena kau telah menjadi sahabat terbaikku…

Pontianak, 19 Juni 2009
Kupersembahkan untukmu Sahabat terbaikku

Friday, June 25, 2010

Dilema Trigonometri

Seharusnya cintaku 180º lurus kearahmu…
Tak bercabang dan menimbulkan tiga sudut di hatiku…
Seharusnya absis hatiku dan ordinat hatimu
Berkordinat pada satu titik yang sama
Tak menyimpang…tagak lurus kearah hatimu…


Kini misbah trigonometri menghadapku
Dimana tiga cinta yang di timbulkan
Memburu dan mendera setiap saat
Andai di kuadran satu hatimu bersemayam namaku
Dimana cinta pada celah-celah hatimu
Positif kearah hatiku…
Mungkin dilema trigonometri takkan singah disini…
Dihatiku…


Sebenarnya citaku bagai tangen 90º padamu…
Tak terdevinisikan dan tak terulis di bidang cartesius
Sebenarnya cintaku…
Tak pernah bertlanslasi… padamu
Selalu tetap…kearah hatimu
Andai saja hipotenusa rasamu…
Menancap di hatiku terikat…terkunci…
Sebagai tanda abadinya…
Cintamu untukku…
Mungkin Dilema trigonometri tak ada dihatiku…

Bogor, 29 Juli 2006

Ikatan Ion Cinta

Aku tak mengerti dengan reaksi dihatiku
Semua proton, neutron dan elektron wajahmu berkumpul
Menjadi atom di kepalaku …
Hanya satu atom di kepalaku …
Di mana isotop, isobar dan isoton yang ada
Semua sama …
Mempunyai nomer atom sama untukmu
Mempunyai nomer massa sama untukmu
Mempunyai netron yang sama untukmu
Kau tahu cintaku padamu …
Lebih besar dari Bilangan Avogardo…

Aku semakin gelisah…
Ketika kulit elektron dalam ingatanku sama
Dimana dalam setiap kulit ingatanku terlukis namamu
Dinda…Dinda…dan Dinda
Ketika kation mataku beradu
Dengan kerling anion matamu
Degup jantung dihatiku semakin memburu
Membentuk satu ikatan ion cinta
Di hatiku…
Harus kau tahu…
Cintaku padamu
Melebihi jumlah maksimal Elektron Valensi…

Kini aku sedikit mengerti
Ketika Hukum Lavoisier berlaku dihatiku
Dimana cinta di awal dan cinta di akhir hayatku
Selalu sama…yaitu untukmu
Aku semakin mengerti ketika Hukum Proust kulakukan
Dimana cinta dalam senyawa hatiku
Selalu tetap…untukmu dan tak berubah untuk yang lain
Kau tahu … cintaku padamu
Melebihi standarisasi Volume Molar

Kini aku sadar… apa yang terjadi di hatiku
Ketika semua reaksi kimia bercampur di hatiku
Itu adalah untukmu …
Dan ketika ikatan ion semakin jelas kulihat
Senyum cerah pasti kulukis untukmu
Kau tahu Cin+ berikatan dengan Ta-
Menjadi Cinta…Cinta untukmu…

Bogor, 5 Mei 2006